Web Base atau Desktop untuk SIMRS?
Web Base atau Desktop untuk SIMRS?
Jika kita membandingkan untuk kedua hal ini bukan berarti web base atau desktop lebih baik dari pada yang lain, perbandingan hanya akan memberikan kecocokan penggunaannya apakah lebih sesuai web base atau desktop untuk simrs di suatu rumah sakit tertentu, karena rumah sakit tidak ada yang persis sama sekalipun pengelolanya sama, sehingga solusi untuk kecocokan tergantung pada setiap rumah sakit itu sendiri.
Mari kita membahasnya satu persatu:
Teknologi web base ketika dikembangkan ditujukan untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan accessibility alias kemudahan akses bagi pengguna alias dimanapun lokasi pengguna akan dengan mudah menggunakan aplikasi tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang operating system, maka karakter web base turut berkembang dengan menambahkan kemampuan portability alias kemampuan multi platform alias aplikasi web base bisa dijalankan di berbagai operating system.
Mengapa aplikasi web base bisa dijalankan di berbagai operating system? itu karena aplikasi web base tidak memerlukan program aplikasi di komputer client-nya melainkan hanya membutuhkan internet browser (microsoft internet explorer, mozilla fire fox, crazy browser, dll) untuk menjalankan aplikasi yang ada di server. SIMRS berbasis web base harus mempunyai server yang ada web server dan database server.
Teknologi aplikasi desktop dikembangkan untuk membantu process execution time yaitu membantu mempercepat pekerjaan user yang ditujukan untuk meningkatkan eksekusi sebuah proses pekerjaan. Aplikasi berbasis desktop tidak terlalu mempertimbangkan faktor-faktor seperti pada karakter aplikasi berbasis web. Jika server untuk aplikasi berbasis web mempunyai komponen utama web server, program aplikasi simrs dan database server, untuk server pada aplikasi berbasis dekstop hanya memerlukan komponen database server. Jadi pada aplikasi berbasis desktop server hanya berisi database server dan komputer client berisi program simrs.
Pada dasarnya sim rs sendiri digunakan oleh berbagai fungsi / layanan pengguna di sebuah rumah sakit, dimana setiap fungsi / layanan pengguna memiliki karakter tersendiri dalam melakukan pekerjaannya. ada fungsi / layanan pengguna di rumah sakit yang lebih membutuhkan aplikasi yang membantu mempercepat pekerjaannya (registrasi, tindakan, rekam medis, kasir, dll) dan ada fungsi di rumah sakit yang lebih membutuhkan accesibility (Medical checkup, sistem informasi eksekutif, dll). Jika konteks berfikir kita tidak terbelenggu out of the box, maka aplikasi berbasis desktop atau berbasis web sah-sah saja digunakan secara bersamaan dalam sebuah simrs sebagai solusi bagi rumah sakit. Kenapa harus mengacu pada web base atau desktop saja, pihak penyedia simrs yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) dapat mengembalikan keputusan ini pada rumah sakit. Jika penyedia simrs belum customer oriented, bisa dipastikan penyedia simrs tersebut belum bergerak di bidang services melainkan masih di bidang product selling dan ujung-ujungnya akan mengarah pada penjualan mass production dimana hal ini tentunya bukan merupakan solusi bagi rumah sakit dimana setiap rumah sakit adalah unik, tidak ada yang sama persis sekalipun pengelolanya sama.
Lihatlah aplikasi POS di supermarket-supermarket tidak menggunakan web base, ini disebabkan karena perbedaan karakter antara web base dan desktop sangat berbeda. Pada kebutuhan simrs bedaan ini seharusnya kita manfaatkan sesuai dengan fungsi / layanan pengguna. Ketika fungsi / layana pengguna tersebut membutuhkan kecepatan, kita berikan solusi menggunakan aplikasi berbasis dekstop. Namun ketika fungsi / layanan pengguna tersebut membutuhkan accessibility, kita berikan solusi menggunakan aplikasi berbasis web.
Untuk aplikasi yang menggunakan web base hanya membutuhkan web browser di komputer client, maka kita hanya butuh melakukan instalasi web browser di komputer client, sedang saat ini hampir semua operating system menyertakan web browser dalam paket instalasinya. Hal ini merupakan keuntungan dari aplikasi berbasis web dimana hal ini secara otomatis mempermudah proses instalasi dan pemeliharaan dari aplikasi berbasis web. Berbeda dengan aplikasi berbasis desktop yang harus melakukan instalasi aplikasi di setiap komputer client, maka aplikasi berbasis web ini hanya melakukan instalasi aplikasi di server saja.
Tetapi pihak rumah sakit harusnya tidak usah terlalu merisaukan hal ini, karena proses instalasi aplikasi merupakan tugas dari penyedia simrs. jadi proses instalasi simrs ini dilakukan oleh penyedia simrs, bukan oleh rumah sakit. Rumah sakit sebagai pengguna jasa simrs, lebih baik memfokuskan assessment-nya pada bagaimana user atau SDM rumah sakit lebih mudah dan nyaman dalam melakukan tugasnya dengan didukung oleh simrs daripada memfokuskan assessment-nya pada bagaimana proses instalasi yang mudah karena proses instalasi adalah tugas dari penyedia simrs.
Dalam konteks ini yang dibeli oleh sebuah rumah sakit adalah manfaat dari simrs bukan hanya sekedar kemudahan instalasi dan pemeliharaan. Untuk itu, yang pertama dilakukan oleh pihak rumah sakit adalah melakukan men-define karakter fungsi / layanan pengguna, baru kemudian menentukan web base atau dekstop application yang cocok untuk fungsi / layanan pengguna tersebut, baru kemudian menentukan strategi implementasinya. Tetapi perlu diingat, penyedia – penyedia simrs yang berfokus pada mass production biasanya enggan melakukan hal-hal tersebut karena jika ujung-ujungnya mereka harus melakukan customize terhadap produknya, mereka akan merasa kesulitan karena konsep mereka adalah mass production, bukannya services.
Jadi dari pembahasan diatas dapat dikatakan bahwa untuk instalasi dan pemeliharaan aplikasi berbasis web lebih mudah, tetapi mempunyai resiko kerusakan yang lebih tinggi, sedangkan pada aplikasi berbasis desktop pada saat proses instalasi dan pemeliharaan lebih sulit, tetapi memiliki resiko kerusakan yang lebih rendah. Tetapi sekali lagi, semua ini adalah resiko teknis yang seharusnya menjadi tugas dari pihak penyedia simrs yang memikirkan bagaimana cara penanganannya, sedangkan bagi pihak rumah sakit sebagai pembeli, rumah sakit berhak mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari SIMRS. Tugas rumah sakit adalah menentukan manakah yang lebih sesuai dengan karakter fungsi / layanan pengguna sim rs, menggunakan web base ataukah desktop, itu saja. Selanjutnya mengenai instalasi dan pemeliharaan merupakan tugas penyedia sim rs untuk memikirkannya. Dengan lebih berfokus kepada mana yang lebih sesuai untuk karakter fungsi / layanan penggunanya, pihak rumah sakit akan benar-benar bisa merasakan manfaat simrs sebagai pendukung dari setiap aktifitas di rumah sakit.
Bila menggunakan desktop pihak eksekutif yang notabene berbeda gedung dengan rumah sakit tidak bisa mengakses simrs bagaimana mengatasinya? Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita lihat lebih mendalam. Pengertian program aplikasi SIMRS diakses oleh pihak eksekutif atau bisa dijalankan oleh seorang eksekutif, katakanlah walikota atau bupati (misalnya pada RSUD) untuk mendapatkan data rumah sakit sebagai informasi pendukung pengambilan keputusan. Maka pengertian mengakses ini dimaksudkan bukan agar pihak eksekutif dapat menjalankan program simrs seperti menjalankan program kasir sebuah rumah sakit. Tentu saja pengertian ini sangat konyol jika demikian maksud tujuannya.
Yang dimaksud mengakses simrs ini hanya pada data rumah sakit untuk kepentingan pihak eksekutif. Jadi penggunaan web base atau desktop tidaklah relevan untuk aplikasi yang berbasis web atau aplikasi berbasis desktop melainkan tergantung pada fitur produk database server-nya dan kondisi infrastrukturnya.
Pada era sekarang ini, hampir semua database baik itu database server maupun file server, asalkan infrastruktur komunikasinya memadai bisa diakses dari berbagai lokasi. Hanya saja, kita butuh memilih database yang kita gunakan karena terkait dengan kebutuhan akan keamanan data dan kecepatan aksesnya. untuk kedua hal ini, maka pilihan mau tidak mau jatuh kepada database dengan teknologi yang terbaik dan terbaru yaitu database server.
Dalam database server sendiri ada banyak sekali pilihan, diantaranya yang terbaik misalnya microsoft SQL Server dan Oracle. Baik MS SQL Server maupun oracle, kedua-duanya mendukung akses data wireless (internet, wave lan, dial up, dll) sehingga datanya bisa diakses dari berbagai lokasi. Bahkan aplikasi desktop tidak masalah untuk mengakses database yang berlokasi ditempat yang berbeda. Jadi tentunya tidak ada hubungannya antara pemilihan aplikasi web base dan desktop dengan kemampuan akses data dari berbagai lokasi.
KESIMPULAN
Teknologi bukan segalanya akan tetapi semuanya tergantung bagaimana memilih teknologi yang tepat guna bagi rumah sakit. Permasalahan web base vs desktop ini akan lebih tepat jika dipandang apakah lebih tepat atau lebih cocok penggunaannya pada rumah sakit tertentu, karena web base atau desktop masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, lebih-lebih untuk diterapkan pada rumah sakit tertentu yang satu sama lain berbeda kebutuhannya. Kita memilih menggunakan web base atau desktop berdasarkan penilaian kebutuhan dan karakter fungsi / layanan pengguna SIMRS. Jadi karakter dan kebutuhan dari fungsi / layanan pengguna SIMRS harus diketahui lebih dahulu baru setelah itu kita memilih untuk karakter dan kebutuhan seperti yang telah kita dapatkan akan lebih tepat atau cocok menggunakan web base ataukah desktop.
Silahkan kunjungi laman produk Inolabs lainnya seperti Software Apotek, Software Klinik, dan Software Rumah Sakit yang semuanya berbasis web.