Waspada, Kegemukan Berisiko Terserang Lebih dari Satu Kanker

Waspada, Kegemukan Berisiko Terserang Lebih dari Satu Kanker

Published on 16 Januari 2017

Waspada, Kegemukan Berisiko Terserang Lebih dari Satu Kanker

Obesitas atau kegemukan memang harus dihindari karena terbukti memicu beragam penyakit, salah satunya kanker. Bahkan sebuah studi mengatakan, obesitas mampu meningkatkan risiko seseorang untuk terserang 13 jenis kanker.

Namun penelitian terbaru dari Korea Selatan juga mengatakan seseorang yang mengalami kegemukan rentan didiagnosis dengan kanker jenis lain dalam waktu yang tak berjauhan.

Fakta ini diperoleh setelah peneliti mengamati 240.000 penyintas kanker pria selama tujuh tahun. Mereka menemukan, pria yang gemuk (dengan indeks massa tubuh di atas 30) ketika pertama kali didiagnosis kanker berisiko 42 persen lebih besar untuk didiagnosis kanker lagi (kanker sekunder) 1-2 tahun kemudian.

Ini artinya seorang pria gemuk bisa mengalami dua kanker sekaligus dibanding mereka yang indeks massa tubuhnya normal.

Jenis kanker yang kerap ditemukan menjadi kanker sekunder adalah kanker kolorektal (usus besar), hati, tiroid, prostat, dan ginjal.

"Ini karena membawa terlalu banyak lemak ekstra dapat memicu peradangan kronis di tubuh, yang dapat menyulut perkembangan sel-sel kanker," jelas ketua tim peneliti, Park Sang Min, MD dari Seoul National University College of Medicine.

Park menambahkan, makin banyak jaringan lemak yang menumpuk, makin bertambah pula kadar hormon insulin atau estrogen yang dihasilkan tubuh. Padahal keduanya juga dikenal mampu mendorong perkembangan sel-sel kanker dalam tubuh.

Lantas mengapa bisa muncul jenis kanker sekunder yang sama sekali berbeda dengan jenis kanker yang pertama terdiagnosis? Menurut Park, ini bukan hanya karena tubuh terus dihadapkan pada peradangan yang terjadi.

"Pengobatan jenis kanker yang pertama juga membuat sistem imun menjadi stres, sehingga semakin meradang dan membuat tubuh semakin rentan untuk terjadinya kanker sekunder," urai Park seperti dilaporkan Men's Health.

Untuk itu saran yang diberikan Park tak jauh-jauh dari upaya para pria agar mau menurunkan berat badannya.

"Memang dibutuhkan riset lebih jauh untuk menentukan seberapa banyak lemak yang harus dihilangkan, tetapi nampaknya bila Anda bisa menurunkan 5-7 persen bobot tubuh Anda, dampaknya sudah terasa," tutup Park.

Silahkan kunjungi laman produk Inolabs lainnya seperti Software Apotek, Software Klinik, dan Software Rumah Sakit yang semuanya berbasis web.

SUMBER ARTIKEL | SUMBER GAMBAR