Startup VS UKM, Apa Sih Perbedaanya?
Secara bisnis sebenarnya startup dan UKM itu mirip-mirip karena keduanya merupakan usaha rintisan baru. Bedanya startup lebih fokus ke dunia teknologi dan internet sedangkan UKM masih di sekitar perdagangan dan jasa pada umumnya.
Perbedaan startup dan UKM adalah permainannya, yaitu bagaimana cara mereka memulai bisnis, membesarkan bisnis, hingga meraup keuntungan dengan menggandeng investor.
Sebelum lanjut ke fase yang lebih jauh dari artikel ini, bagia Anda yang baru pertama mendengar istilah startup. Di Indonesia ada beberapa startup yang sangat sukses, diantaranya:
- Tokopedia
- Bukalapak
- OLX
- Grab
- Go-Jek
- Traveloka
- Tiket
- dll
Sebenarnya tidak ada definisi yang baku terkait perbedaan startup dan UKM. Namun untuk membantu Anda lebih memahaminya, ada beberapa definisi startup yang menarik untuk kita ketahui :
“Sebuah startup adalah perusahaan yang bekerja untuk memecahkan masalah di mana solusinya adalah tidak jelas dan keberhasilan tidak dijamin,” – Neil Blumenthal, salah seorang pendiri dan co-CEO dari Warby Parker.
“Startup adalah kondisi pikiran,” – Adora Cheung, salah seorang pendiri dan CEO dari Homejoy
“Startup adalah entitas yang sedang mencari bisnis model,” – Steve Blank
Ada beberapa hal mendasar yang menjadi perbedaan Startup dan UKM yang patut Anda ketahui:
1. Orientasi kepada Pertumbuhan yang Cepat
Perbedaan yang sangat-sangat jelas antara startup dan UKM adalah perusahaan startup didesain untuk tumbuh dengan sangat cepat. Berbeda dengan UKM yang didesain untuk tumbuh perlahan, startup sejak awal didesain untuk melesat secepat mungkin bahkan dengan tujuan untuk memonopoli pasar. Selain itu, startup umumnya memiliki target market yang sangat besar berskala nasional atau internasional karena umumnya perusahaan startup berkaitan dengan teknologi, informasi, dan internet. Karena didesain untuk tumbuh dengan cepat, startup umumnya memiliki seorang growth hacker yang menguasai growth hacking.
2. Tingkat Inovasi yang Tinggi
Perusahaan startup umumnya memiliki produk yang memiliki daya inovasi yang tinggi. Produk tersebut bisa jadi sesuatu yang sudah ada sebelumnya di masyarakat, namun belum dikembangkan sedemikian rupa, atau bisa juga sesuatu yang sama sekali baru. Biasanya para pendiri startup memiliki visi yang besar tentang bagaimana produk tersebut memiliki dampak bagi masyarakat.
3. Hubungan dengan Investor
Perbedaan startup dan UKM lainnya yang cukup mencolok adalah dari masalah pendanaan. Bila UKM biasanya mendapatkan pinjaman untuk modal usaha dari bank atau uang pribadi, maka startup berusaha mendapatkan pendanaan dari investor, baik itu perorangan ataupun perusahaan ventura.
4. Exit Strategy
Jika mengelola UKM menjadi proses berkelanjutan yang bahkan mungkin sepanjang hidup si owner atau pendiri, maka mengelola startup tidaklah demikian. Startup sejak awal sudah harus memiliki exit strategy, artinya setelah perusahaan menjadi besar terus mau diapakan. Ada 2 opsi exit strategy untuk startup yaitu menjual perusahaan kepada perusahaan lain yang lebih besar atau melakukan IPO (Initial Public Offering).
Gimana sudah mendapatkan gambaran kan tentang perbedaan startup dan UKM? Kalau kamu berminat merintias usaha mana yang kamu pilih, startup atau UKM? Beri jawaban kamu di kotak komentar da kita bisa tukar pikiran bareng.