Bisnis Cerdas, Mengelola dan Mengembangkan Klinik
Pete Wilson, Gubernur California, 1991
"Bisnis itu diibaratkan perang yang terus menerus, memenangkan pasar dan memenangkan persaingan agar performance dapat selalu ditingkatkan. Perang dalam bisnis merupakan perang asimetris."
Dalam pemasaran saja kita melihat betapa perusahaan besar lebih mampu untuk melakukan pemasaran besar-besaran dengan memanfaatkan beragam alat promosi dan dilakukan terus menerus.
Bagaimana dengan perusahaan kecil?
Bilamana kemampuan perusahaan terbatas dan mungkin sebagai pemula, tidak mungkin melakukan perang terbuka. Tidak perlu berusaha menjadi market leader, tetapi kita harus mencari dan menemukan KEUNGGULAN bersaing yang dapat ditonjolkan.
Lihat konsep Boutique Hotels yang tidak perlu besar (dan tidak suka besar), tetapi dengan segala keistimewaanya dapat menarik konsumen kelas atas dan “menjual” dengan harga tinggi. Perusahaan harus melihat persenjataannya sendiri sebelum maju perang.
Ingat, perilaku konsumen terus berubah dan perusahaan harus jitu mengamati perubahan tersebut. Siapa yang dapat dan cepat memanfaatkan informasi, mungkin dapat memenangkan persaingan terhadap “raksasa” yang lebih perkasa. Apalagi saat ini kita tidak dapat membatasi arus informasi. Semua terus berkembang bak pesawat supersonic.
Perusahaan harus fleksibel dan mengambil keputusan dengan cepat merespon perubahan tersebut. Hal tersebut yang menjadi filosofi dasar bahwa perusahaan kecil (misalnya: klinik) belum tentu kalah bersaing dengan perusahaan besar.
Dengan strategi jitu, database yang kuat, membaca peta persaingan, maka perusahaan yang mungkin dianggap “semu” dapat eksis sesuai pangsa pasarnya.
Filosofi sederhana bahwa orang sering lupa bahwa yang “kecil” itu dapat lebih lincah dibandingkan “gajah” yang gemuk dan besar, yang lamban dalam bergerak dan mengambil keputusan.
Perubahan yang terjadi baik di iinternal organisasi (perusahaan) maupun dilingkungan eksternal menuntut adaptasi yang progresif agar tidak tenggelam ditelan zaman.
Tumbuh dengan Jejaring
Pesatnya perkembangan teknologi terutama informasi digital yang telah membuat manusia tidak lagi mengenal batasan waktu, ruang dan geografis. Transaksi bisnis dilakukan tanpa ada hambatan waktu. Konsep-konsep e-business, m-business memudahkan orang untuk terkoneksi. Konsep itulah yang dapat kita gunakan sebagai peluang untuk mengembangkan jaringan.
Masih banyak bisnis (baca: Klinik kesehatan) yang dalam pengembangannya masih menggunakan cara yang konvensional, masih belum mengintegrasikan semua proses dari hulu ke hilir dengan memanfaatkan sistim informasi terkini.
Mengembangkan organisasi (perusahaan) masa depan dengan konsep kekinian, paperless, berbasis nilai dengan dukungan teknologi terkini sepertinya menjadi daya ungkit yang semakin menambah return rate investment.
Saat ini sudah mulai kita rasakan bahwa bisnis dengan fenomena “small is beautiful” sangat menjanjikan. Pemikiran yang futuristik sangat dibutuhkan untuk memengangkan persaingan yang makin ketat dengan pola yang terkadang sulit kita duga.
Dengan analisis diatas, trendwatching mengatakan bahwa bisnis klinik adalah sebuah investasi yang menjanjikan. Lihat saja menjamurnya klinik kecantikan (red: saat ini menjamur tanpa ada pengawasan dan standarisasi), seolah sudah menjadi kebutuhan konsumen sesuai segmennya. Konsumen semakin dimanjakan dengan beragamnya pilihan yang kompetitif.
Aliansi, merger dan waralaba adalah contoh kecil pemikiran untuk menjalankan bisnis lebih baik.
Konsep waralaba ini masih sangat menjanjikan untuk sebuah klinik kedepannya. Lihat suksesnya Apotek K-24, Apotek Viva Generic, Guardian, dll berkembang pesat tanpa orang lain mengetahui percepatan bisnisnya. Tentunya hal tersebut juga di dukung SDM dengan budaya kerja yang terstandarisasi.
Dengan strategi yang jitu yang terkalkulasi, optimalisasi SDM maka secara tidak langsung dapat berdampak pada tumbuhnya budaya organisasi yang menjadi ruh perusahaan.
Budaya organisasi yang kuat dapat menjadi pemersatu SDM dalam perusahaan untuk memenangkan persaingan. Tidak ada perusahaan yang berhasil dengan budaya organisasi yang lemah dan simpang siur.
Intinya ketika sejak awal kita melakukan “brain wash” pada seluruh karyawan bahwa visi kita adalah “beyond the future”, maka alam bawah sadar mereka secara tidak langsung terbentuk bahwa visi jauh ke depan itu sangat penting. Dan nilai yang terbentuk dengan baik dapat berfungsi sebagai pedoman aktivitas bahwa kita tumbuh bersama dan langkah yang konsisten untuk mencapai tujuan perusahaan.
Ingat, jika kita ingin menjadikan perusahaan kita sebaga world class company paling tidak ada lima indikator, yaitu:
1. Kompetensi
2. Kemampuan untuk beradaptasi
3. Menerapkan budaya kualitas,
4. Inovatif
5. Memiliki sifat entrepreneurship.
Tanpa terkecuali jika kita ingin mengembangkan Jejaring Bisnis Klinik.
Dasar Hukum dan Potensi
Kita tinggal dinegara hukum, oleh karena itu dalam mengembangkan bisnis Klinik ada aturan dan atau regulasi yang harus kita ikuti. Adanya aturan tidak menghambat, justru kita dapat memanfaatkan sebagai peluang untuk menjaga mutu dari bisnis yang kita jalankan.
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 411 tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik jelas menegaskan bahwa untuk menjaga standar mutu laboratorium maka ditetapkanlah Permenkes.
- Ketentuan umum
- Jenis dan klasifikasi
- Penyelenggaraan
- Persyaratan
- Bangunan
- Sarana prasarana
- Peralatan
- Kemampuan pemeriksaan
- Ketenagaan
- Perizinan
- Rujukan
- Pencatatan
- Pelaporan
SEMUANYA diatur dengan jelas di dalam Peraturan tersebut.
Artinya dalam menjalankan Bisnis Klinik ada payung hukum dan kita tidak takut kalau sesuai dengan jalurnya. Perizinan akan kita urus lengkap sesuai spesifikasi yang terdapat didalam peraturan. Jadi kedepan, pengembangan jejaring Klinik kesehatan masih sangat menjanjikan.
Ilustrasi diatas mengisyaratkan, jika kita dapat memanfaatkan peluang dan menerapkan konsep dasar diatas maka bisnis Klinik ini akan tumbuh dan berkembang.
Dan yang perlu kita ingat adalah Bisnis di Klinik adalah Bisnis yang menjual Harapan. Artinya dengan menggunakan jasa kita maka konsumen akan mengetahui dan merasakan perubahan yang diharapkannya.
Bisnis cerdas sehat kesehatan manajemen pengelolaan klinik binis