Beda Kejang Panas Biasa dan Kejang Meningitis Pada Anak
Beda Kejang Panas Biasa dan Kejang Meningitis Pada Anak
Bila terserang flu atau pilek, anak bisa alami demam tinggi yang memicu kejang-kejang. Biasanya gejala tersebut akan reda sendiri namun terkadang bisa juga berlangsung lama menetap dan orang tua disarankan untuk ekstra hati-hati terhadap kejang yang seperti itu.
Dijelaskan oleh dr Tinuk Agung, SpA, dari Rumah Sakit Anak dan Ibu (RSAB) Harapan Kita bahwa kejang yang berlangsung lama bisa jadi karena meningitis. Penyebabnya adalah infeksi kuman pada selaput otak yang kalau tak segera ditangani bisa menyebabkan kematian.
"Kuman yang menyebabkan infeksi itu memang biasanya cukup ganas. Yang sering seperti Haemophilus influenza golongan b atau streptococcus," kata dr Tinuk kepada detikHealth dan ditulis Rabu (5/4/2017).
"Gejalanya itu kejang dan penurunan kesadaran yang lama bukan seperti step biasa. Kalau lagi panas yang sering orang bilang step itu kejang sebentar terus nangis biasa, nah kalau pada meningitis dia panas kejang terus enggak bangun," ungkap dr Tinuk.
Bila ada kecurigaan orang tua perlu segera membawa anak untuk mendapatkan pertolongan medis. Dokter akan memberikan obat antibiotik injeksi sambil dirawat ketat dengan harapan kuman dapat dibunuh sebelum membuat kerusakan parah.
Pada kasus infeksi meningitis yang parah, bila anak selamat ada kemungkinan terdapat gejala sisa. Hal ini diakibatkan oleh kerusakan yang sudah terlanjur terjadi pada otak anak.
"Kalau misalnya sembuh tapi sudah sempat parah tidak sadarkan diri lama itu bisa ada gejala sisa. Contohnya anak jadi kaku-kaku dan pasti menimbulkan gangguan tumbuh kembang serta kecerdasan," pungkas dr Tinuk.
Silahkan kunjungi laman produk Inolabs lainnya seperti Software Apotek, Software Klinik, dan Software Rumah Sakit yang semuanya berbasis web.