Bahaya yang Mengintai di Balik Nikmatnya Vape
Bahaya vape alias rokok elektrik dianggap lebih ringan dibanding rokok tembakau biasa. Apalagi, belakangan ini muncul tren rokok elektrik di Indonesia. Katanya, penggunaan vape bertujuan untuk mengurangi penggunaan rokok tembakau, atau bahkan untuk membuat perokok berhenti merokok. Beberapa orang mengatakan bahwa penggunaan vape lebih aman daripada rokok tembakau.
Akibatnya, banyak orang yang beralih ke rokok elektrik karena percaya dapat menghindarinya dari risiko penyakit jantung dan kanker yang berhubungan dengan penggunaan rokok tembakau. Namun, apakah benar bahaya vape lebih rendah dibandingkan dengan rokok tembakau? Simak ulasan lengkap tentang bahaya vape dalam artikel ini.
Apa yang terkandung dalam rokok elektrik (vape)?
- Dalam cairan rokok elektrik mengandung propilen glikol atau gliserin, nikotin, dan penambah rasa.
- Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi uap air. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.
- Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda, antara 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik.
- Penambah rasa, seperti rasa cokelat, vanila, buah-buahan, dan lainnya, sehingga perokok elektrik dapat menikmati sensasi rasa tertentu dalam setiap hisapannya.
- Komponen lainnya yaitu tobacco-specific nitrosamine (TSNA). TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok tembakau. Nitrosamin dalam jumlah sedikit ditemukan dalam cairan rokok elektrik. Semakin tinggi kadar nikotin, semakin tinggi juga kadar TSNA. Selain TSNA, juga ditemukan kandungan senyawa logam, seperti kromium, nikel, dan timah.
Seberapa bahaya vape untuk tubuh kita?
1. Menyebabkan kecanduan
Nikotin yang terkandung di dalam vape dapat menimbulkan efek ketergantungan. Maka dari itu, Anda mungkin bisa berhenti merokok tembakau dan menjadi kencaduan vape. Ini sama bahayanya, karena pada dasarnya vape mengandung zat kimia berbahaya yang bisa menimbulkan efek buruk bagi tubuh.
Penelitian membuktikan, remaja yang mencoba vape memiliki kemungkinan untuk juga mencoba rokok tembakau.
2. Menyebabkan penyakit jantung
Meski tidak sebanyak rokok tembakau, zat nikotin yang terkandung dalam vape tetap dapat menimbulkan gangguan pada pembuluh darah arteri. Kejadian ini bisa memengaruhi kerja jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Meningkatkan risiko penyakit paru
Layaknya rokok tembakau, vape digunakan dengan cara dihisap. Ini tentu dapat memengaruhi kesehatan paru-paru Anda secara langsung. Zat kimia yang terkandung di dalamnya bisa menimbulkan reaksi peradangan dan kerusakan jaringan paru.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa vape bisa mengganggu fungsi regenerasi sel paru, sehingga menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri tertentu.
4. Menimbulkan sel kanker
Nikotin cair beserta zat pelarut propilen glikol, gliserin, dan dieter glikol jika dipanaskan akan menghasilkan zat nitrosamine. Zat ini dapat memicu terjadinya kanker.
5. Membahayakan orang-orang sekitar
Paparan nikotin pada orang lain dapat menimbulkan kecanduan. Pada anak, hal ini dapat menimbulkan gangguan perkembangan otak. Selain itu, paparan nikotin pada ibu hamil juga dapat memengaruhi kesehatan janin dalam kandungan.
Vape atau rokok elektrik ternyata sama bahayanya dengan rokok tembakau. Lebih parahnya, biaya yang dibutuhkan untuk ‘menikmati’ bahaya vape tergolong tidak sedikit. Dengan ini, Anda menjadi rugi dua kali lipat: rugi kesehatan dan rugi finansial.
Tidak hanya itu, bahaya vape dapat mendorong budaya merokok pada anak-anak, seperti yang diterangkan oleh Jessica, pemimpin studi dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Bahkan, karena bahaya vape tersebut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik.
Jadi, apakah Anda masih ingin tetap merokok setelah mengetahui bahaya vape? Sayangilah tubuh Anda dan orang-orang sekitar Anda.
Silakan kunjungi laman produk Inolabs Indonesia lainnya seperti Software Apotek, Software Klinik, dan Software Rumah Sakit yang semuanya berbasis web.
vape bahaya vape vape adalah kandungan vape zat bahaya vape efek negatif vape dampak negatif vape