Adaptasi Pendidikan terhadap Teknologi Masa Kini
Situasi pandemi membuat skema baru dalam masyarakat dengan menerapkan upaya-upaya kehidupan new normal. Salah satu upaya tersebut adalah mengurangi interaksi secara langsung manusia dengan manusia lainnya. Bahkan pada bidang pendidikan, diterapkan kebijakan untuk membiarkan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara online. Hal tersebut karena lingkungan sekolah melibatkan banyak pelajar yang ditakutkan akan menyebarkan virus lebih luas lagi.
Seperti yang dikatakan salah satu guru besar UI Renald Khasali, “Semua tahu, kita sedang dan akan menghadapi masa-masa sulit dalam beberapa bulan ke depan. Tetapi, bukan berarti kita tak bisa berbuat apa-apa. Dalam kondisi uncertainty inilah, kemampuan adaptif sangat kita butuhkan” katanya dalam sebuah tulisan, “Virus Bermutasi, Manusia Beradaptasi.” Hal ini memberikan motivasi agar sekolah-sekolah mulai beradaptasi dalam bidang teknologi. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Walaupun tidak optimal seperti belajar dalam situasi yang normal secara tatap muka.
Tidak dipungkuri teknologi yang mulai berkembang pesat memberikan kemudahan dalam penerapan sistem pendidikan, sehingga pertemuan kelas bisa dilakukan secara daring melalui platform yang sudah tersedia layaknya Zoom, Google Meeting, dan sebagainya. Fitur yang dilengkapi bisa menjadi penunjang dalam pembelajaran. Dengan teknologi seperti ini memberikan ide-ide kreatif dan baru dalam mengajar. Penambahan wawasan pembelajaran dapat diakses dalam media Youtube, Website, e-jurnal, aplikasi pembelajaran seperti RuangGuru, Zenius dan masih banyak lagi. Tidak hanya serta memberikan tugas melalui classroom online, dalam dunia pendidikan kini mulai melakukan ujian online atau yang dikenal dengan Computer Based Test (CBT). Sekolah mulai memfokuskan dalam pembuatan website secara mandiri agar mempermudah siswa dalam mengakses tugas bahkan ujian online.
Tidak hanya dalam dunia pembelajaran, teknologi berperan dalam melakukan wisuda virtual. Salah satunya platform besar seperti Youtube memberikan ruang bagi para creator untuk ikut memeriahkan acara wisuda secara global, sehingga wisudawan tidak kehilangan momen kelulusan. Para creator memberikan selamat serta memotivasi agar siap menghadapi dunia kerja. Pascapandemi ini teknologi akan lebih melekat terhadap sistem pendidikan, terpaksanya keadaan memberikan ruang kepada sekolah untuk menerapkan lebih detail pendidikan berbasis teknologi. Hal ini tentu memberikan hal positif, seperti dalam sebuah kasus ketika guru sedang tidak bisa hadir karena berada di luar kota, maka siswa tetap bisa melakukan kegiatan belajar mengajar secara online.
Sayangnya, tidak semua kalangan masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah. penerapan ini tidak semuanya berjalan dengan lancar. Masih banyak wilayah dengan keterbatasan fasilitas dan sulit mendapatkan akses sinyal internet, sehingga siswa tidak dapat mengikuti kelas online. Maka dari itu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menggencarkan perbaikan sistem pembelajaran melalui program penyiaran TVRI, menayangkan program belajar di rumah bagi guru dan siswa, serta kebijakan bantuan Operasional Sekolah. Walaupun pada awalnya karantina ini menurunkan produktivitas siswa dalam belajar, tapi dengan berjalannya waktu sekolah-sekolah sudah mulai beradaptasi. Sehingga diharapkan pascapandemi ini, keterampilan pendidikan dalam teknologi akan terus meningkat dan berkembang.