7 HOAX Teknologi yang Paling Banyak Dipercaya Hingga Saat Ini
7 HOAX Teknologi yang Paling Banyak Dipercaya Hingga Saat Ini
Kamu pasti pernah mendengar kata-kata 'refresh dulu biar lancar', yah kita semua percaya dengan kata-kata tersebut. Tapi perlu kamu tahu bahwa ungkapan tersebut tidaklah benar atau sering kita katakan sebagai HOAX. Semua itu terjadi karena kita belum menguasai betul teknologi yang sedang kita pakai.
Teknologi adalah sebuah hal yang kompleks dan tidak bisa disamakan dengan kehidupan nyata. Terkadang sama, namun terkadang juga bertolak belakang dengan kehidupan kita.
7 HOAX Teknologi yang Paling Banyak Dipercaya
1. Tombol 'Refresh' Mempercepat Windows
Banyak orang yang percaya dengan mengklik tombol 'refresh' bisa membuat PC menjadi lebih segar dan lancar. Hal ini juga diyakini secara otomatis akan membuat PC menjadi lebih ringan dan lebih cepat.
Membongkar Mitos
Perlu kamu tahu, tombol 'refresh' memiliki kegunaan yang jauh berbeda dengan ungkapan di atas. Tombol 'refresh' hanya berguna untuk memperbaiki Windows apabila terjadi kesalahan atau gangguan kecil.
Apa Yang Dilakukan Tombol 'Refresh'?
Sejatinya, tombol 'refresh' hanya me-recall semua icon di 'desktop' atau 'explorer' kamu dan meng-update icon jika terjadi perubahan. Misalnya, kamu sudah mengganti nama 'folder' tetapi nama 'folder' tersebut kok tidak berubah? Di sinilah kegunaan tombol 'refresh', yaitu meng-update perubahan yang terjadi.
2. Menggunakan Ponsel Saat Dicas Bisa Meledak
Ada orang yang berpendapat, 'jangan pernah memakai smartphone yang sedang dicas karena bisa meledak kapan saja'.
Membongkar Mitos
Smartphone sejatinya memiliki kecenderungan sangat kecil untuk meledak, walau dalam keadaan dicas sekalipun. Mungkin kamu bercermin dari masalah Samsung Galaxy Note 7 yang banyak meledak di tahun lalu.
Galaxy Note 7 meledak bukan karena faktor charging, ponsel ini meledak karena adanya kesalahan produksi. Kamu bisa melihatnya di artikel kami yang berjudul Resmi! Ini Alasan Kenapa Samsung Galaxy Note 7 Meledak.
Smartphone yang dicas memang mempunyai panas yang lebih karena baterai ponsel tengah dialiri oleh arus listrik. Namun jika smartphone memiliki panas yang tidak normal maka salahkanlah kepala charger yang kamu pakai atau baterai ponsel yang memang mulai usang.
3. Menutup Semua Aplikasi Bisa Menghemat Baterai
Pada antarmuka smartphone kita mengenal istilah 'Close All atau Clear All', yaitu menutup semua aplikasi di jendela recent app. Terdengar efektif memang, namun sebenarnya tidak begitu efektif.
Membongkar Mitos
Memang benar, menutup semua aplikasi dapat meringankan smartphone, tapi apakah kegiatan ini menghemat baterai? Justru sebaliknya. Menutup semua aplikasi malah akan membuat baterai smartphone jadi lebih boros.
Karena beberapa aplikasi seperti WhatsApp, Facebook, BBM dan lainnya masih berjalan di background walaupun kamu menekan tombol 'close all'. Bukannya menghemat, justru kegiatan ini malah menguras baterai karena aplikasi yang ditutup tersebut akan memulai prosesnya dari awal.
4. Sinyal Full Tanda Koneksi Internet Paling Cepat
Semua orang pasti mengira bahwa saat sinyal smartphone penuh, kecepatan internet juga akan lebih cepat dan lancar. Siapa bilang? Ternyata hal tersebut cuma HOAX.
Membongkar Mitos
Mungkin kamu pernah mengalami saat sinyal ponsel penuh tetapi koneksi internet tetap lambat, bahkan mengalami gangguan saat menelpon seseorang. Ini menandakan bahwa sinyal penuh tidak menjamin layanan operator yang baik. Sinyal yang penuh hanya menunjukan kalau kamu itu semakin dekat dengan menara BTS (Base Transceiver Station).
Memang ada pengaruhnya, tetapi tidak banyak. Pengaruh terbesar dari kecepatan internet ialah layanan operator itu sendiri. Jika operator memiliki Bandwidth internet yang besar, dengan sinyal 2-3 bar saja koneksi internet kamu bisa lancar dan ngebut.
5. Banyak RAM = Lebih Cepat
Semakin besar kapasitas memori RAM, maka PC atau Laptop semakin cepat. Benarkah?
Membongkar Mitos
RAM pada dasarnya tidak lebih dari sebuah penyimpanan memori sementara, tempat untuk menampung memori aplikasi yang sedang berjalan. Meningkatkan kapasitas RAM hanya berguna bila RAM kamu saat ini tidak dapat menangani penggunaan PC yang berat.
Maksudnya bagaimana? Misalnya saat ini kamu memiliki RAM sebesar 4GB, tetapi kamu sering membuka aplikasi yang membutuhkan RAM hingga 6GB. Sudah barang tentu PC kamu akan berjalan dengan lambat karena kapasitas RAM 4GB tidak bisa menampung memori sebesar 6GB.
Masalah di atas dapat ditangani dengan cara mengupgrade RAM hingga 6GB. Jadi, dalam perkara ini walaupun kamu meng-upgrade RAM sebesar 8GB maka kecepatan boost PC akan tetap sama yaitu sebesar 6GB.
6. Jangan Mencabut USB Sebelum Di-'eject
Dulu kamu pasti pernah mendengar kata 'eject USB dulu sebelum dilepas, kalau tidak data di USB bisa rusak dan hilang'.
Membongkar Mitos
Faktanya selama kamu tidak menulis data ke dalam USB/flashdisk maka kamu bisa bebas untuk mencabut USB tersebut kapan aja. Mengklik eject atau Safely remove USB hanya berfungsi untuk memastikan bahwa tidak ada proses Write/menulis data ke dalam USB/flashdisk.
Secara default, OS hanya membutuhkan waktu 0,5 detik untuk memastikan bahwa tidak ada aktivitas penulisan data ke dalam USB. Jadi, kamu hanya perlu menunggu selama 0,5 detik setelah melakukan perubahan data, setelah itu kamu bebas mencabut USB kapan saja kamu mau.
7. Mengkosongkan 'Recycle Bin' Berarti Menghapus Data Secara Permanen
Banyak orang beranggapan, untuk menghapus data secara permanen tinggal delete data di 'recycle bin' dan data kamu sudah terhapus secara permanen'.
Membongkar Mitos
Sayangnya tidak semudah itu, pada Windows menghapus data di 'recycle bin', maka OS hanya menandai data tersebut telah dihapus dan setelah itu Windows membebaskan ruang yang telah dipakai data tersebut.
Sebenarnya, data yang dihapus tersebut masih ada dan akan terhapus secara permanen jika data tadi ditimpa oleh data lainnya dalam jumlah yang banyak. Jadi, menghapus data secara permanen tidak semudah yang kita bayangkan.
Karena belum terhapus secara permanen, data tersebut dapat dipulihkan dengan aplikasi recovery seperti 'Recuva' atau aplikasi recovery lainnya.
Silahkan kunjungi laman produk Inolabs lainnya seperti Software Apotek, Software Klinik, dan Software Rumah Sakit yang semuanya berbasis web.