10 Vaksin untuk Orang Dewasa

Published on 10 Agustus 2017

10 Vaksin untuk Orang Dewasa

Berikut 10 jenis vaksin yang dibutuhkan untuk orang dewasa, yaitu:

1. Vaksin Tetanus, diphtheria dan acellular pertussis (Td/Tdap)

Orang dewasa harus memenuhi dosis primer tetanus, terutama setelah mengalami cedera apapun yang berhubungan dengan tetanus, seperti luka yang disebabkan oleh karat atau kuku tua. Wanita yang hamil juga bisa mendapatkan vaksinasi ini selama periode pasca melahirkan.

2. Vaksin Human Papillomavirus (HPV)

Vaksinasi HPV direkomendasikan untuk semua wanita berusia di bawah 26 tahun yang belum menyelesaikan vaksin. Idealnya, vaksin harus diberikan sebelum potensi terkena HPV melalui aktivitas seksual.

Namun, wanita yang masih aktif secara seksual juga harus divaksinasi. Vaksinasi kurang bermanfaat bagi wanita yang telah terinfeksi dengan satu atau lebih jenis vaksin HPV.

3. Vaksin Campak, Gondok, Rubella (Measles, Mumps, Rubella atau MMR)

Orang dewasa yang lahir sebelum tahun 1957 dapat dianggap kebal terhadap penyakit campak dan gondok. Namun, orang yang lahir selama atau setelah 1957 harus mendapatkan lebih dari satu dosis MMR kecuali jika memiliki kontraindikasi medis. Wanita yang tidak memiliki imunitas tinggi, harus menerima vaksin MMR setelah selesai proses persalinan dan sebelum pulang dari fasilitas layanan kesehatan.

4. Vaksin Varicella

Semua orang dewasa tanpa bukti kekebalan terhadap varicella harus menerima dua dosis vaksin varicella antigen tunggal. Vaksin ini terutama diberikan pada orang yang berisiko tinggi untuk penyakit yang parah (misalnya tenaga kesehatan) dan orang yang berisiko tinggi terhadap paparan dan penularan penyakit (misalnya guru, karyawan penitipan anak, mahasiswa dan wisatawan internasional).

5. Vaksin Influenza

Untuk orang dewasa yang menderita masalah jantung, paru-paru atau kondisi yang membahayakan fungsi pernafasan, serta wanita yang sedang hamil, maka selama musim flu mungkin berisiko dan harus mendapatkan vaksinasi influenza. Penghuni rumah jompo dan perawatan jangka panjang lainnya juga harus menerima pengobatan.

6. Vaksin Pneumococcal Polysaccharide

Orang dewasa yang didiagnosis dengan penyakit paru-paru kronis (termasuk asma), penyakit kardiovaskuler kronis, diabetes mellitus, penyakit hati kronis, alkoholisme kronis, gagal ginjal kronis, kondisi imunosupresif dan HIV harus menerima vaksinasi Pneumococcal polysaccharide.

7. Vaksin Hepatitis A

Orang dengan penyakit hati kronis atau yang menerima faktor pembekuan konsentrat, serta pria homoseksual dan pengguna narkoba akan meningkatkan risiko tertular hepatitis A. Orang-orang tersebut harus mendapat vaksinasi hepatitis A.

8. Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B harus diberikan pada orang yang berada pada risiko tinggi untuk hepatitis B, seperti orang dengan penyakit ginjal stadium akhir, pasien hemodialisis, orang sedang dalam pengobatan untuk penyakit menular seksual (PMS), infeksi HIV, penyakit hati kronis, pengguna obat ilegal, kaum pria homoseksual dan orang dengan lebih dari satu mitra seksual dalam enam bulan sebelumnya.

9. Vaksin Meningitis

Orang dewasa dengan asplenia (limpa abnormal yang berhubungan dengan beberapa risiko infeksi serius), mahasiswa tinggal di asrama dan wisatawan internasional berisiko tinggi terkena meningitis. Vaksinasi meningitis bahkan diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk semua tamu ke Mekah selama musim haji tahunan.

10. Vaksin Herpes Zoster

Vaksin zoster dianjurkan untuk orang dewasa berusia di bawah 60 tahun terlepas dari apakah pernah tertular herpes zoster sebelumnya. Orang-orang dengan kondisi medis yang kronis juga dapat divaksinasi kecuali ada kontraindikasi atau pencegahan untuk kondisinya.

 

SUMBER ARTIKEL  |  SUMBER GAMBAR